Kota A Famosa buatan Alfonso de Abuquerque ini ternyata telah terbukti mampu membuat tentara Portugis bertahan selama 130 tahun. Pada tahun 1512, pasukan perang Malaka yang tinggal sisa melakukan berkali-kali serangan untuk merebut Malaka dari tangan Portugis. Serangan ini dipimpin oleh Sultan Mahmud Shah, tetapi selalu gagal.
Akhirnya Sultan Mahmud Shah putus asa dan akhirnya meninggal dunia di Kampar tahun 1529. Setelah Sultan Mahmud Shah meninggal, perjuangan dilanjutkan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah II, seorang putra Sultan Mahmud Syah dari Johor. Namun, serangan ini gagal dan tidak membawa hasil. Kemudian Sultan Alauddin mendapatkan bantuan tentara dari Bugis dan Riau, tetapi itupun tidak membawa hasil. Pada tahun 1620, Kerajaan Aceh cuba melawan Portugis, namun serangan ini pun banyak mengalami kegagalan. Justru tentara Aceh banyak yang menjadi korban perang tenggelam di Selat Malaka.
Tragedi seterusnya, penyerbuan Pati Unus terhadap Portugis di Malaka adalah perang terbesar di Asia Tenggara pada masanya. Pati Unus dengan ribuan pasukan yang merupakan gabungan dari prajurit-prajurit terpilih dari kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara, seperti Demak, Banten, Cirebon, Riau sampai kesultanan Islam di Semenanjung Malaya yang diperkuat dengan 300 kapal perang buatan Kesultanan Ternate dan Gowa. Yang dilawan adalah serdadu-serdadu Portugis yang berlindung di Malaka, di balik benteng yang sudah dipenuhi moncong meriam.Lamanya perang simpang siur, beberapa sumber mengatakan bahwa perang ini berlangsung sampai berbulan-bulan. Armada gabungan kesultanan-kesultanan Islam ini pun tak mampu menaklukkan A Famosa di era itu. Justru peluru meriam yang dimuntahkan dari benteng mengenai kapal Pati Unus dan menyebabkan Raja Demak ini gugur di medan laga. Ini yang membuat kemudian pihak Demak menarik mundur pasukan sehingga peperangan berakhir.Mundurnya armada Demak ini tak lain karena gugurnya Pati Unus juga karena tikaman dari dalam mengingat ada teori yang mengatakan bahwa sebagian dari pasukannya berkhianat dan membelot ke pihak Portugis. Maka hasil perang ini bisa ditebak, Portugis tetap menguasai Malaka, namun cerita keberanian Pati Unus ini diceritakan turun – temurun, kelak orang-orang jawa mengenal Pati Unus dan seterusnya sebagai Pangerang Sabrang Lor atau Pangeran yang menyeberang ke utara, merujuk pada ekspedisi penyerbuannya ke Malaka.
No comments:
Post a Comment